Murifa-Cell adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang pengisian pulsa ALL OPERATOR yang bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan dan menggunakan pulsa secara murah dah cepat. Dengan demikian konsumen tidak harus pergi keluar untuk membeli pulsa. Cukup sms menggunakan hp sendiri seketika akan terisi pulsa. Penasaran klik disini
Selamat Datang Di Murifa-Cell.Blog's

22 Apr 2012

Mengenal Motor Matic (CVT)

Motor matic biasa memakai CVT atau Continuously Variable Transmission, yang memungkinkan motor bisa bergerak dari kecepatan rendah ke kecepatan tinggi, tanpa memerlukan berpindah-pindah gigi, di mesinnya pun matic tanpa menggunakan gear. Sebetulnya semua motor hampir sama aja dengan prinsip sepeda, kalau sepeda bergigi punya beberapa set gigi depan dengan berbagai radius dan set gigi belakang yang juga mempunyai beberapa radius.
Pada matic pun prinsipnya kurang lebih sama! yaitu crankcase, mesin (tempat genjotan) muterin roda, yang dihubungkan dengan sebuah rantai.
Pada motor matic ada 3 benda: 2 roda, satu roda drive pulley di bagian depan yang nyambung ke mesin (crankcase) dan roda belakang driven pulley (pulley yang di drive) yang satu as dengan roda belakang. Kedua roda tersebut dihubungkan sesuatu, CVT belt/V-belt atau rantai, yang berarti harus terjaga tingkat elasitasnya.
Saat “low gear” atau saat baru berjalan, radius drive pulley kecil, sedangkan driven pulley besar. Sementara saat high gear” adalah kebalikannya, radius drive pulley jadi membesar, driven pulley jadi mengecil.
Pendeknya kalau motor matic yang pakai CVT ada dua roda penggerak, yang depan nempel ke mesin adalah drive pulley dan yang nempel ke as roda adalah driven pulley. Antara roda depan dan belakang dihubungkan oleh sebuah belt dimana radius drive pulley dan driven pulley bisa membesar dan mengecil tergantung kita ngegas. Itulah singkatnya cara kerja matic secara umum.
Sekarang kita lihat driven pulley, yang posisinya di belakang. Kalau drive pulley depan punya roller, pulley belakang (driven pulley) cuman ngikutin pulley depan aja. Komponene pada pulley belakang prinsipnya cuman dua lempengan dan tambahan per gede aja.
Tapak posisi pulley saat RPM rendah, belt masih radius besar. Pulley ditahan oleh per besar. Bentuk dalamnya seperti pada gambar dan Pada RPM tinggi penampangnya akan seperti ilustrasi gambar 
Kecepatan Rendah
Kecepatan Tinggi
Pada posisi RPM tinggi diameter di pulley depan membesar, karena belt relatif berjarak tetap, maka otomatis posisi di pulley akan tertarik. Per sebatas menahan si pulleynya saja, dan tugasnya akan mengembalikan si pulley belakan saat RPM kembali rendah.
Kalau kita buka CVT skutik, maka umumnya kita akan mendapati temuan seperti ini
Bagian depan (di foto di kiri yang dinamakan variator/drive pulley, yang belakang sering disebut rear pulley atau driven pulley) Bisa dilihat juga ada sebuah belt yang menghubungkan drive dan driven pulley.
Kalau di gas sedikit (rpm rendah) radius di variator adalah kecil dan di belakang adalah besar, seperti pada gambar .
Sementara kalau kita mlintir gas banyak (rpm tinggi) radius di variator menjadi besar sementara radius driven pulley menjadi kecil. Jadi baik radius variator depan dan belakang sifatnya adalah dinamis!
Bisa dinamis karena pada bagian dalam variator ada yang namanya roller. Roller inilah yang sering diganti dengan berat yang lebih ringan dan jenis pelapis yang berbahan khusus, nambah tenaga alias HP sih nggak, cuman dengan penggantian roller yang lebih ringan atau lebih berat, kita bisa mengatur: pilih akselerasi atau top speed?
Foto roller yang di dalam variator macam-macam seperti di bawah ini.Gambar bawah, adalah roller biru di dalam mangkuknya. Semakin tinggi RPMnya, roller akan bergerak ke pinggiran mangkuk. Materialnya roller macem-macem, merk macem-macem, ukuran macem-macem, komposisi metal dan pelapisnya juga macem-macem, cocok-cocokan.


Si roller itu ada di dalam mangkuk Variator semakin roda depan, saat berputar kencang, roller akan tertarik keluar sesuai gaya sentrifugal. Gambar di atas adalah potongan komponen variator saat rpm rendah. Roller weight berada di poros roda, belt berputar pada radius kecil,Sementara pada RPM tinggi gambar potongannya seperti di atas. Roller bergerak ke pinggir, menekan pulley hingga merapat, otomatis radius menjadi besar.
Jadi…
Semakin ringan roller = akselerasi bawah untuk stop and go makin mantap, top speed makin pendek
Semakin berat roller = akselerasi bawah untuk stop and go makin lambat, top speed lebih tinggi
Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar Anda: