Murifa-Cell adalah sebuah usaha yang bergerak di bidang pengisian pulsa ALL OPERATOR yang bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan dan menggunakan pulsa secara murah dah cepat. Dengan demikian konsumen tidak harus pergi keluar untuk membeli pulsa. Cukup sms menggunakan hp sendiri seketika akan terisi pulsa. Penasaran klik disini
Selamat Datang Di Murifa-Cell.Blog's

13 Jun 2012

Empat Model Pola Asuh / Parenting


Sebenarnya saya ingin dari dulu memposting tulisan ini tapi baru kesampaian sekarang. ini juga disela-sela kesibukan pekerjaan yang tak kunjung selesai karena data banyak yang kurang. Semoga walau hanya sedikit tulisan ini  bermanfaat, amin! 

Dalam psikologi terdapat teori induk yang sering dijadikan referensi untuk pola asuh. Salah satunya adalah teori yang dikembangkan oleh Diana Baumrind (1971). Seperti yang bisa kita baca di bawah ini, metode dan motif yang kita gunakan untuk mendekati si anak sangat menentukan dalam menciptakan perbedaan akan pola asuh yang kita lakukan selama ini termasuk otoritatif, otoritarian, permisif atau pengabaian.

Empat Gaya Parenting
1.      Authoritatif (Memandirikan)
Orang tua yang otoritatif memeberikan arahan yang kuat pada seluruh aktifitas anak, namun tetap memberikan wilayah yang bebas ditentukan si anak. Mekanisme kontrol  yang di pakai tidak kaku, tidak mengancam dengan hukuman, dan menghilangkan batasan-batasan yang tidak terlalu penting. Pola asuh gaya ini dipandang sebagai yang terbaik dari yang lain.

2.      Authoritarian (Menguasai)
Orang yang otoritarian berusaha membentuk anak, mengontrol seluruh aktivitas anak berdasarkan nilai tradisional yang berlaku dalam keluarga, dan memberikan standar perilaku yang baku. Orang tua memegang kepalanya sekaligus kakinya. Orang tua lebih sering memberikan tekanan, kewajiban, dan memberikan ancaman. Orang tua melihat anaknya adalah makhluk yang ia miliki sepenuhnya dan ingin dibentuk sesuai dengan keinginannya. Pola asuh seperti ini kerap menimbulkan ketegangan.

3.      Permisive (Membolehkan)
Orang tua yang permisif cenderung mencari aman, menghindari hal-hal yang sulit, menerima atau mengikuti apa kemauan si anak secara utuh. Orang tua permisif memperbolehkan apa yang diinginkan anak. Anak diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengontrol tindakannya. Posisi orangtua disini sebagai penegas saja atas apa yang dikonsultasikan anak kepadanya. Pola asuh  seperti ini kerap kebablasan.

4.      Neglectful (Mengabaikan)
Orang tua yang neglectful di sini derajatnya lebih dari permisif. Kalau dipermisif masih ada keterlibatan interaksi, tetapi untuk yang neglectful ini, orang tua sama sekali tidak terlibat kecuali sebatas memberikan kebutuhan fisik lahiriah kepada si anak, seperti makan, minum, pakaian atau obat obatan. Gaya neglectful ini sangat mudah diterapkan oleh orang tua yang bercerai atau yang sudah tidak harmonis lagi. Si ayah atau si ibu hanya berpatokan pada bukti transfer uang atau kirim wesel ke sebuah panti, ke kakek neneknya, atau  ke sekolah berasrama lainnya.

Diambil dari buku Cerdas Mengasuh Anak seri Smart Parenting

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar Anda: