Sebenarnya saya ingin dari dulu memposting tulisan ini tapi baru kesampaian sekarang. ini juga disela-sela kesibukan pekerjaan yang tak kunjung selesai karena data banyak yang kurang. Semoga walau hanya sedikit tulisan ini bermanfaat, amin!
Dalam psikologi
terdapat teori induk yang sering dijadikan referensi untuk pola asuh. Salah
satunya adalah teori yang dikembangkan oleh Diana Baumrind (1971). Seperti yang
bisa kita baca di bawah ini, metode dan motif yang kita gunakan untuk mendekati
si anak sangat menentukan dalam menciptakan perbedaan akan pola asuh yang kita
lakukan selama ini termasuk otoritatif, otoritarian, permisif atau pengabaian.
Empat Gaya Parenting
1. Authoritatif
(Memandirikan)
Orang tua yang otoritatif memeberikan
arahan yang kuat pada seluruh aktifitas anak, namun tetap memberikan wilayah
yang bebas ditentukan si anak. Mekanisme kontrol yang di pakai tidak kaku, tidak mengancam
dengan hukuman, dan menghilangkan batasan-batasan yang tidak terlalu penting.
Pola asuh gaya ini dipandang sebagai yang terbaik dari yang lain.
2. Authoritarian
(Menguasai)
Orang yang otoritarian berusaha
membentuk anak, mengontrol seluruh aktivitas anak berdasarkan nilai tradisional
yang berlaku dalam keluarga, dan memberikan standar perilaku yang baku. Orang
tua memegang kepalanya sekaligus kakinya. Orang tua lebih sering memberikan
tekanan, kewajiban, dan memberikan ancaman. Orang tua melihat anaknya adalah
makhluk yang ia miliki sepenuhnya dan ingin dibentuk sesuai dengan
keinginannya. Pola asuh seperti ini kerap menimbulkan ketegangan.
3. Permisive
(Membolehkan)
Orang tua yang permisif cenderung
mencari aman, menghindari hal-hal yang sulit, menerima atau mengikuti apa
kemauan si anak secara utuh. Orang tua permisif memperbolehkan apa yang
diinginkan anak. Anak diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengontrol
tindakannya. Posisi orangtua disini sebagai penegas saja atas apa yang
dikonsultasikan anak kepadanya. Pola asuh
seperti ini kerap kebablasan.
4. Neglectful
(Mengabaikan)
Orang tua yang neglectful di sini derajatnya lebih
dari permisif. Kalau dipermisif masih ada keterlibatan interaksi, tetapi untuk
yang neglectful ini, orang tua sama sekali tidak terlibat kecuali sebatas
memberikan kebutuhan fisik lahiriah kepada si anak, seperti makan, minum,
pakaian atau obat obatan. Gaya neglectful ini sangat mudah diterapkan oleh
orang tua yang bercerai atau yang sudah tidak harmonis lagi. Si ayah atau si
ibu hanya berpatokan pada bukti transfer uang atau kirim wesel ke sebuah panti,
ke kakek neneknya, atau ke sekolah
berasrama lainnya.
Diambil dari buku Cerdas Mengasuh Anak seri Smart Parenting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar Anda: